DokterSehat.Com– Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Humas dan Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku mendapatkan obat kanker dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Sebagaimana kita ketahui, meskipun dikenal selalu aktif memberikan informasi tentang bencana yang terjadi di Indonesia, Pak Sutopo sedang menjalani pengobatan untuk mengatasi kanker paru stadium 4B yang sedang menggerogoti tubuhnya.
Jenis obat yang diberi Bu Risma
Pak Sutopo menyebut obat-obatan yang diberi Bu Risma sebagai obat-obatan herbal.
“Obat-obatannya berupa teh daun kelor, daun sirsak dan daun tombak dewa. Saya sangat berterima kasih kepada Bu Risma. Meski baru kenal sudah memberikan perhatian ini,” ucap Pak Sutopo.
Meski mengaku akan meminum obat pemberian Wali Kota Surabaya ini, Pak Sutopo mengaku tidak akan gegabah melakukannya. Ia akan berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu tentang konsumsi obat-obatan herbal ini. Ia juga akan menanyakan dosis yang tepat agar mendapatkan manfaat kesehatannya dengan maksimal.
Obat herbal bisa menyembuhkan kanker?
Pakar kesehatan menyebut pengobatan alternatif, termasuk obat-obatan herbal memang mulai dilirik banyak pengidap kanker. Hanya saja, bagi mereka yang memiliki kanker, standarnya harus menjalani pengobatan seperti radioterapi, kemoterapi, prosedur bedah, hingga beberapa jenis obat seperti obat yang berada dalam golongan immune onkologi.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa obat herbal bisa mengatasi kanker, khususnya kanker paru yang diderita Pak Sutopo. Hanya saja, obat herbal bisa saja menjadi tambahan suplemen yang diharapkan membantu kesembuhan penderita penyakit ini.
Meskipun begitu, bukan berarti belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dampak dari konsumsi obat herbal bagi kanker. Sebagai contoh, Bambang Pujiasmanto yang berasal dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah menyebut beberapa jenis tanaman seperti sirsak dan keladi tikus memang memiliki kandungan yang bisa membantu proses penyembuhan kanker.
“Di dalam daun sirsak ada senyawa asimisin, squamosin, serta annonaceous acetogenins yang bersifat anti kanker sehingga cocok untuk dikonsumsi penderita kanker, termasuk kanker paru,” ucap Bambang.
Bambang juga menyebut penelitian yang dipublikasikan hasilnya oleh National Cancer pada 1976 silam membuktikan bahwa kandungan tanaman keladi tikus mampu membantu penyembuhan kanker paru.
Apa saja yang harus diperhatikan penderita kanker jika ingin minum obat herbal?
Cancer Research Inggris menyebut 60 persen dari penderita kanker memilih untuk mengonsumsi obat herbal sebagai pendamping dari pengobatan medis konvensional. Pakar kesehatan juga menyarankan penderita kanker yang ingin menggunakan obat herbal untuk tetap mengonsultasikan obat ini ke dokter sehingga tahu obat mana yang cocok atau bisa memberikan manfaat bagi pengobatan kanker konvensionalnya.
Mengapa harus berkonsultasi ke dokter? Pakar kesehatan menyebut hal ini disebabkan oleh adanya beberapa jenis obat herbal yang bisa jadi memberikan efek samping atau justru menghambat pengobatan konvensional. Karena alasan inilah penderita kanker harus berkonsultasi terlebih dahulu demi mendapatkan manfaatnya dengan tepat.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah obat herbal yang akan dikonsumsi sebaiknya telah terdaftar di BPOM. Kita bisa mengecek nama atau merek dari produk herbal ini di laman BPOM. Selain itu, kita juga harus memastikan bahwa obat ini tidak melewati tanggal kadaluarsa dan tidak mengonsumsinya dengan berlebihan. Jika memang sudah ada keterangan dosis konsumsi, patuhi dosis ini, namun jika masih ragu, kita juga bisa meminta pendapat ke dokter untuk mengetahui dosis atau frekuensi minum obat yang tepat.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Response to "Pak Sutopo Mendapatkan Obat Kanker dari Bu Risma. Apa Saja Obatnya?"
Posting Komentar